Sejarah Usaha Depot Air Minum - Bukti Dibalik Krisis, Ada Peluang
Diperbarui: 5 Feb
Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, dibalik krisis ada peluang, sepertinya hampir setiap orang sudah pernah mendengar filosofi di atas, dan nasehat bijak ini sangat benar adanya, salah satunya apabila kita ambil contoh sejarah berdirinya usaha depot air minum isi ulang.
Untuk proses pengisian air minum isi ulang, botol plastik ukuran 19L paling umum digunakan konsumen. Usaha depot air minum, berbeda dengan produk air minum dalam kemasan atau amdk bermerk lainnya, hanya menjual air minum, tanpa berikut botol kemasannya. Konsep air minum isi ulang dengan dispenser, yang sekarang sudah sangat umum ditemukan di rumah dan perkantoran, menurut referensi - Filtrine catalog from 1922 titled, “A Profitable Solution of the Drinking Water Problem in Office Management” - telah dimulai di Amerika Serikat sejak tahun 1920-an dan pertama kali ditujukan untuk karyawan perkantoran karena pada waktu itu kualitas air minum dari perusahaan air minum masih buruk dan banyak menimbulkan masalah kesehatan. Filtrine menawarkan air minum isi ulang yang telah diproses dengan filter plus dispenser sehingga aman dan praktis untuk diminum. Popularitas air minum dalam kemasan di Amerika Serikat mulai makin populer sejak ditemukannya polyethylene terephthalate atau pet oleh DuPont karena air minum dalam kemasan plastik lebih praktis dibawa kemana-mana dan harga lebih terjangkau dibandingkan dengan dalam kemasan kaca.
Di Indonesia sendiri, air minum dalam kemasan dirintis sejak tahun 1973 oleh pendiri Aqua yaitu Tirta Utomo. Menurut referensi, sebelumnya beliau adalah pejabat teras Pertamina dan harus sering keluar negeri dan bertemu dengan orang asing. Dari sinilah timbul ide untuk membuat air minum dengan kemasan. Awalnya bernama Puritas (Pure Artesian Water) dan diganti menjadi Aqua karena lebih mudah diingat dan diucapkan. Selebihnya adalah sejarah, saat ini Aqua menguasai hampir 45% pasar air minum dalam kemasan.
Pada saat air minum dalam kemasan menguasai pasar Indonesia, sekitar tahun 1999, mulailah ada usaha yang biasa disebut sebagai depot air minum isi ulang. Usaha ini, begitu cepat populer dipicu oleh kondisi saat itu Indonesia yang sedang mengalami krisis, semua harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga drastis, orang banyak yang kelimpungan karena penghasilan justru turun dratis, sehingga orang mencari jalan keluar, untuk pengusaha yang sedang mencari peluang usaha yang anti krisis dan modal minim, dan untuk konsumen yang butuh produk sehari-hari dengan biaya yang lebih murah. Selebihnya adalah sejarah, dari hanya sekitar 400-an depot air minum di tahun 1999, menurut data tahun 2021 dari kemendag terdaftar sekitar 60,000-an depot air minum. Dan mulai tahun 2004, mulai ada istilah baru yaitu Depot Air Minum Modern dikarenakan terbitnya regulasi pemerintah yang dikeluarkan oleh kemenperindag waktu itu yang mengatur secara detail proses pendirian dan operasional depot air minum. Dari sini mulailah dibuka depot air minum modern seperti Biru, Daily Fresh Water, Indofresh Water, dan Aquago.
Klik ini apabila anda tertarik buka usaha depot air minum Indofresh Water dengan sistem franchise atau klik ini apabila anda lebih tertarik dengan sistem lisensi Aquago.
Comments